Nasional

Mentan Amran Akan Pecat Kepala Bolog Yang Kinerjanya Minim

172
×

Mentan Amran Akan Pecat Kepala Bolog Yang Kinerjanya Minim

Sebarkan artikel ini

Kabartani.id, Jakarta-Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengancam akan mencopot kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) yang tidak maksimal dalam menjalankan tugas pertanian di Indonesia.

Ancaman ini disampaikan Amran setelah pemecatan pimpinan Bulog Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru saja dilakukan.
Sudah dicopot (pimpinan Bulog Kalsel),
Ini adalah gagasan besar dari Pak Presiden yang memerintahkan kita semua untuk bergerak bersama, tidak boleh berpangku tangan.
Pemecatan Kepala Bulog Kalsel tersebut merupakan dampak dari kinerja yang dianggap tidak maksimal dalam menyerap gabah kering panen (GKP) milik petani.
Menanggapi kemungkinan pencopotan pimpinan Bulog di Kalimantan Tengah jika tidak berkontribusi secara optimal dalam sektor pertanian, Amran menegaskan bahwa pencopotan tersebut adalah suatu kepastian. “Pasti, pasti (akan dilakukan pencopotan kalau tidak bekerja maksimal),” tuturnya. Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah menetapkan harga GKP sebesar Rp 6.500 per kg.
Jika harga di lapangan kurang dari itu, pihaknya akan memanggil kepala bulog setempat.
Pemecatan Kepala Bulog Kalsel tersebut merupakan dampak dari kinerja yang dianggap tidak maksimal dalam menyerap gabah kering panen (GKP) milik petani. Menanggapi kemungkinan pencopotan pimpinan Bulog di Kalimantan Tengah jika tidak berkontribusi secara optimal dalam sektor pertanian, Amran menegaskan bahwa pencopotan tersebut adalah suatu kepastian. “Pasti, pasti (akan dilakukan pencopotan kalau tidak bekerja maksimal),” tuturnya. Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah menetapkan harga GKP sebesar Rp 6.500 per kg.
Jika harga di lapangan kurang dari itu, pihaknya akan memanggil kepala bulog setempat.
Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, harga GKP per kg tercatat masih di bawah ketentuan, yakni Rp 6.400 per kg. “Nanti aku cari bulog di depan nanti, tolong carikan bulog,” tuturnya.
Amran juga menjelaskan bahwa serapan GKP di Indonesia pada tahun lalu, untuk periode Januari hingga Maret, hanya mencapai 30.000 kg. Namun, saat ini serapan telah meningkat menjadi 390.000 kg. “Sekarang sudah 390.000 kg, berapa persen naik? Seribu kan?” tegasnya.(Juf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *